Sekar Ayu's Blog

Yukiko's Story♪ ( Part II )

Posted by : Sekar Ayu
Rabu, 20 Juni 2012 0 komentar
Sedangkan di rumah.. 

"Memang asyik kalau panas-panas begini minum lemon tea!, Ahh.." gumam kak Misaki sambil meminum lemon tea-nya itu, tiba-tiba terdengar sesuatu di teras rumah, DRAP DRAP DRAP!!! "Apaan tuh!!" teriak kak Misaki spontan mendengar ada orang yang sedang berlari-lari , kak Misaki langsung mengambil sapu dan menunggu di depan pintu ruang teve. "HHYYAAATTAAWW!!!! Kena kamu!! Dasar! Pengen nyuri ya??!!" teriak kak Misaki sambil memukul-mukuli orang itu dengan sapu, "HHUUAA!! KAKAK JAHAT!! ADIK SENDIRI DI SANGKA PENCURI!!!" teriakku sambil memegang kepalaku yang benar-benar pusing, "Yahh.. kukira pencuri sih.. Sorry ya.., lagipula kenapa sih buru-buru pulang?" tanya kak Misaki yang merasa aneh pada diriku ini,  Aku kan pengen latihan gitar!, di suruh sama Kepsek nih! Aku di suruh ngegantiin guitaristnya band yang akan tampil di sekolah minggu depan!" jawabku dengan nada marah, "YANG BENER??!! Yaudah cepat sana latihan??!!" kata kak Misaki.

"Kak.. ini gimana sih?" tanyaku pada kak Misaki, "Apaan ? Oh.. kakak juga gak ngerti, tanya aja sama leader kamu.. barangkali dia bisa bantu kan?" tanya kak Misaki sambil memberi saran padaku, "Iya juga sih.. tapi aku.." jawabku sambil terbata-bata, "Kenapa ? lagi marahan sama kamu? Kamu gak enak sama leader kamu? atau.. Leader kamu gak ngerti?" tanya kak Misaki panjang lebar, "Bukan, bukan.. tapi.. tapi aku gak punya nomor handphone-nya, hehehe" kataku sambil menjulurkan lidah ke kak Misaki, "Bah.. kukira kenapa, yasudah kerumahnya saja" saran kak Misaki sambil tampang gak jelas karena di jahilin sama aku, "Oke , jaga rumah ya!" kataku sambil mengambil gitar dan buku catatan musikku.

Sedangkan di rumah kak Hiro.. 

"Hah? minta bantuanku?" tanya kak Hiro sambil heran, yang ia tau aku sudah cukup jago bermain gitar, "Iya, masa gak mau bantu? ini demi kepentingan kelas musik lho!" kata ku sambil memasang muka yang gampang dikasihani, "Kalau gak mau yaudah deh, nanti Kelas musik di bubarkan lho.. nanti kita semua di bilang orang yang sok bisa lho" kataku, kali ini aku pasang muka sinis, "Hahaha, okelah kalau begitu" tawa kak Hiro. 



  "Hmm.. bagaimana kalau kita membuat konser di taman sekitar sekolah? Pasti menarik" Kata seseorang yang tiba-tiba datang,  "!? kau siapa?" kata Yukiko, "Dia kan Azuka Kaeda! Guitarist di Music Beat! Mereka pernah konser di Tokyo dome, dan kata nya mendapatkan banyak mendali emas dan piala" kata kak Hiro menjelaskan ke Yukiko, "Waah, keren! Tapi, kok aku baru tahu ada band namanya Music Beat? Siapa saja nama personil nya?" Kata Yukiko, "Kak Kazai sebagai Vocalist, Kak Mia pemain Keyboardist, Kak Eri pemain Drummer, Kak Razoki pemain Bassis, Aku dan Yuka pemain Guitarist" Kata Azuka, "Azukaa!! Sekarang ada latihan buat konser nanti malam! Cepetan!" Kata laki-laki tinggi berambut biru tua, dia adalah kak Kazai, "Ah, Iya!" Kata Azuka, "Nanti tonton konserku di Obaya yaa!" Kata Azuka sambil berlari meninggalkan Yukiko.

 "Kau mau kesana?" tanya kak Hiro, aku hanya diam, "Apa aku harus pergi kesana? Aku bingung, kalau kesana sama saja membuang waktuku" gumamku, "Hei nak! Kau mengabaikanku!" teriak kak Hiro sambil menepukku dengan buku musikku, "Ah! Maaf kak aku cuma sedang bingung.." ucapku, kak Hiro melihat muka ku yang lesu "Cuma soal menonton konser Music Beat kamu seperti ini? Kamu gak seperti biasanya" ucap kak Hiro heran, "Bukan masalah sebetulnya jika aku tidak menerima tantangan pak Kepsek.." ucapku lesu sambil menundukkan kepala, "Sebetulnya tidak apa kok kamu ikut menonton nya, kan ada Azuka dan Yuka, mungkin mereka bisa menjadi guru untukmu" ucap kak Hiro sambil pergi ke dapur untuk mengambilkan aku minum, aku langsung berpikir omongan kak Hiro memang benar, "Kak antarkan aku kesana ya! Mungkin aku akan mendapatkan guru pro!" teriakku sambil menarik baju kak Hiro dengan mata berkaca-kaca, "Itu baru semangat!" kak Hiro pun menyetujui nya.


*ting tong* 

 "Sebentar!" teriak kak Hiro segera membukakan pintu, *krek* ternyata itu Neru! "Ma.. maaf.. a.. aku.." ucapnya terbata-bata, omongannya terpotong oleh kak Hiro "Karena kamu gak menerima tantangan Kepsek?" tebak kak Hiro, Neru hanya mengangguk "Sebetulnya aku mau.. cuma.. a.. aku gak berani.." ucapnya, kali ini dia menangis, aku yang melihatnya menangis langsung beranjak dari kursi sofa "Sudahlah Neru! Kamu gak usah nangis" ucapku sambil melihatnya dengan cemas, "Sini, masuklah" ucap kak Hiro mempersilahkan Neru masuk ruang tamu, Neru tetap saja menangis, "Ayolah Neru! Kamu kan cowok, masa hal kecil gini aja nangis?!" bentak kak Hiro, tentu itu membuat Neru tambah nangis, "Jangan nangis lagi Neru, lebih baik kamu ikut kita berlatih bermain gitar" ucapku sambil tersenyum padanya, ia membalas senyumku "Yasudah, ayo ceumungudh qaqa!" teriaknya dengan semangat, aku dan kak Hiro hanya tersenyum melihatnya.

Berjam-jam kemudian..

 Kami hanya bermain gitar dengan asyik, tapi lama-kelamaan aku juga capek, "Boleh aku bermain sebentar?" tanyaku sambil dengan muka lesu, "Mana bo.." mulut kak Hiro langsung ditutup oleh Neru, "Yasudah, aku juga capek kok" ucapnya padaku sambil senyum dengan sengaja. Kami pun bermain game dengan lamanya, serasa dunia milik sendiri! *piip piip* "Bunyi apaan tuh?" ucap kak Hiro, matanya mengarah pada kursi sofa, "Kayaknya handphone ku bunyi deh, bentar ya!" jawabku sambil lari menuju kursi sofa yang dimaksud, "Waduh, dari kak Misaki!" gumamku, aku langsung melihat SMS nya "Hei! Kamu dimana? Ini sudah jam 5 tau! Ayo pulang! Kalau enggak aku gak akan menyiapkan makan malam untukmu! :p " aku langsung mengambil gitarku dan buku musikku "Sudah ya kak! Aku pulang dulu!" teriakku di depan pintu, mereka langsung menghampiriku "Ok, bye! hati-hati di jalan ya!" ucap mereka, aku hanya tersenyum dan lari ke rumah.

Sesampainya di rumah..

Aku langsung masuk rumah, tiba-tiba ada suara yang gak asing di dengar, aku langsung ke asal suara itu, "Aahhh!! Kakak kenapa gak ngasih tau kalau mau nonton film itu? Aku juga kan mau! Kamu kan tau aku suka film itu!" ucapku sambil monyong-monyong di depan kakakku, "Hahaha, kamu aja yang telat kesini! Ayo ban.." ucapannya terpotong olehku "Bantu aku memasak?" tebakku sinis, "100 untukmu!" ucap kakakku sambil senyum-senyum, aku hanya bisa menuruti kakakku. Yippie! jadi juga spaghetti buatanku dan kakakku!, aku langsung mengambil setengah dari yang dibuat untuk kumakan di ruang teve.

Aku pun me-replay film kesukaanku itu, ku tonton sampai selesai untuk hiburan karena 'lelahnya bersama kakak'. Setelah itu aku pun mulai mempelajari teknik-teknik memainkan gitar dengan cepat dan enak didengar. Ku pelajari tekniknya satu-satu sampai larut malam, "Yukiko! Ayo cepat tidur! Atau akan kulaporkan ke Mama!" bentak kakakku sambil menatap sinis padaku, tapi tetap saja aku belajar, "Aah, ayolah Yukiko, jangan terlalu paksakan dirimu, aku tak mau kamu sakit" ucapnya sambil menghembuskan nafas, "Tapi kalau gak begini, bisa-bisa kelas musik bubar" ucapku sambil membaca buku tentang gitar, "Kalau kamu sakit ya percuma kamu belajar kayak begini, toh kamu juga bisa kehilangan kelas musik" ucapnya pura-pura tidak peduli, ia pun menuju kamarnya, akhirnya aku pun mengikuti nasehat kakakku.


Esok pagi harinya...

"Hhoaamm.. kak bangun.." ucapku lesu sambil menggoyang-goyangkan badan kak Misaki, "Nngg.. nanti aja.." tolak kakakku sambil memeluk gulingnya lebih erat, "Yasudah aku duluan ya.. udah jam 6.15 nih.." ucapku sambil pergi ke kamar mandi dengan keadaan mengusap-usap mataku, aku baru sadar dan langsung kembali melihat jam, "HAH? JAM 6.15?! KAK BANGUUNN!!" teriakku sambil melototi jam, "Hah? Apa?" kata kakakku sambil bangun dari tempat tidurnya, "JAM 6.15!!" teriakku pada kakakku, "KENAPA GAK BANGUNIN?!" bentak kakakku, "AKU UDAH BANGUNIN!! KAKAK AJA YANG KAYAK KEBO!!" teriakku pada kakakku. Akhirnya kami buru-buru bersiap-siap, sampai-sampai setelah kak Misaki sudah berangkat, ternyata dia lupa sikat gigi (jangan ditiru ya).

Sesampainya di sekolah...

Aku buru-buru lari ke kelas musik, dan yang kutemui hanyalah Neru, "Eh? Kok cuma Neru? Yang lain kemana?" tanyaku bingung, "Kak Hiro ada urusan sama OSIS, yang lain ada yang absen, sakit, dan sengaja gak masuk" ucapnya sambil melihat-lihat partitur-partitur kak Hiro, "Ooh.. hmm.. Neru, kamu mau temani aku dan kak Hiro nonton Music Beat di Obaya gak? Kalau gak mau gapapa kok" tawarku sambil tersenyum, kalau dari tampangnya, Neru seperti kaget dengan tawaranku ini, "Hah? Gak salah?" tanya nya, "Iya, memangnya kenapa? Mau ikut?" tawarku lagi, "Mau gak yaa?" ucapnya sambil gaya-gaya bencong taman lawang, "Ayolahh!" pintaku sambil memalingkan muka ku, aku suka ngakak kalau lihat gaya bencong-nya Neru, "Ku usahakan" ucapnya sambil tersenyum.

Karena kami gak ada kerjaan, kami pun jalan-jalan sekitar sekolah, aku merasa diliatin seseorang, tapi sewaktu aku nengok, malah gak ada siapa-siapa, bisa dibilang mungkin hanya firasat saja. Kami pun ke koridor untuk ngobrol-ngobrol, "Kamu suka kak Hiro yaa?" tebak Neru senyum-senyum gak jelas, otomatis muka ku memerah "Engga kok! Aku hanya menganggapnya sebagai kakak kok!" ucapku sambil memalingkan muka ku, Neru pun melirik-lirik kesana-sini, "Muka merah! Muka merah!" ejeknya penuh bercanda, "Aah!" teriakku sambil menutup telingaku, "EHEM!" teriak seseorang dibelakang kami, ternyata kak Hiro! Anehnya dia menatap sinis Neru, "Mau urusan pak Kepsek kok malah pacaran?" ucapnya sinis, "Ah! Engga kok!" ucapku untuk menghentikan emosi kak Hiro, "Sudah kuduga" ucap Neru sambil senyum-senyum pada kak Hiro, kak Hiro tetap gak peduli dan berjalan menuju kelas musik, kami pun mengikutinya.

Beberapa jam kemudian....
Udah berjam-jam kami latihan untuk persiapan 6 hari lagi, tapi tetap saja aku belum bisa mempelajari teknik yang lain. Akhirnya Neru memanggil kenalannya yang bisa dibilang jago bermain gitar, kami pun menambah waktu 1 jam untuk latihan, "Hey, apakah harus kayak gini latihannya? Serius amat!" ucap Neru ogah-ogahan memainkan keyboard nya, kak Hiro langsung menatap tajam kami dan menunjukan selembaran kertas, "Partiturnya.." ucap kak Hiro ketus. Aku, Neru, dan kak Nanami (kenalan Neru) melihat nya, "Ka.. kamu yakin kita bisa?" tanya Neru padaku, aku hanya menggeleng dan menengok kak Nanami, kak Nanami pun menggelengkan kepalanya, "Jadi? Bisakah kita mulai latihan dengan serius lagi?" ucap kak Hiro sambil tersenyum sinis pada kami, kami hanya bisa mengangguk.

Satu jam kemudian....
"Oke! Latihan lanjutkan besok aja, besok jam 10 kita kumpul di kelas musik lagi!" ucap kak Hiro mengingatkan, "Iyaa.." ucap kami bertiga serempak. Kami pun mengemasi barang-barang dan pulang kerumah masing-masing, tapi aku masih saja memikirkan partitur tadi, Itu adalah partitur yang digunakan untuk band yang harus ku gantikan, tapi gimana bisa? Kurasa 1 minggu belum cukup untuk menghafalnya! Apalagi memahami nada-nada nya, pasti membutuhkan waktu yang cukup lama! gumamku sambil berjalan menuju rumah.



[Maaf ya, mungkin cerpen ini gak bisa di lanjutin lagi. Terima kasih yang udah baca^^]

Copyright © 2011-2014 Sekar Ayu | Hatsune Miku Theme | Designed by Johanes DJ | Redesign by Sekar Ayu